GOCAR4D – Ljungberg Heran sama Keown, Ngapain Minta Maaf ke Van Nistelrooy?

MANCHESTER, ENGLAND - SEPTEMBER 21:  Martin Keown of Arsenal shows his feelings at Ruud Van Nistelrooy of Man Utd after Van Nistelrooy missed his penalty during the FA Barclaycard Premiership match between Manchester United and Arsenal at Old Trafford on September 21, 2003 in Manchester, England. (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Ruud van Nistelrooy dan Martin Keown. Foto: Shaun Botterill/Getty Images


Jakarta

Tindakan Martin Keown minta maaf kepada Ruud van Nistelrooy bikin Freddie Ljungberg keheranan. Ia merasa Keown tidak perlu melakukannya.

Dalam sebuah pertandingan Premier League 22 tahun silam, di tengah sengitnya rivalitas Manchester United dan Arsenal, ada sebuah insiden ikonik yang melibatkan Keown dengan Van Nistelrooy.

Pada waktu itu kegagalan Ruud van Nistelrooy mengeksekusi penalti bagi Man United memicu sejumlah reaksi dari pemain Arsenal. Keown menjadi yang paling reaktif, dengan melompat dan mendorong lawannya tersebut.






SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian pada waktu itu memicu para pemain kedua kubu ikut terlibat lebih jauh, dengan komisi disiplin sepakbola Inggris FA pada akhirnya juga menjatuhkan sanksi bagi Manchester United dan Arsenal.

Nah, pada bulan Februari 2025, Martin Keown berjumpa lagi dengan Ruud van Nistelrooy di King Power Stadium. Keown saat itu menjadi komentator di lapangan dan Nistelrooy sebagai manajer Leicester City.



ADVERTISEMENT




Setelah Van Nistelrooy membuka percakapan, Keown langsung menjawab seraya mengenang kejadian 22 tahun silam, “Maaf atas segala tingkah-polah yang terjadi pada masa lalu.”

Van Nistelrooy merespons dengan santai dan menyatakan, “apa yang terjadi di lapangan, tetap di lapangan. Itu rivalitas yang bagus, kan?”.

Interaksi Martin Keown dengan Ruud van Nistelrooy itulah yang kini dibahas oleh Ljungberg. Ia mempertanyakan tindakan Keown minta maaf.

“Aku sudah melihat wawancara itu dan kamu minta maaf. Aku tidak akan pernah minta maaf atas yang sudah terjadi saat itu,” kata Ljungberg kepada TNT Sports.

Menurut Ljungberg, apa yang dilakukan Keown pada insiden 22 tahun itu semata-mata untuk membela kehormatan Arsenal yang pada waktu itu banyak diremehkan. Dan tidak ada yang keliru dengan hal itu.

“Dan pada hari itu, walaupun tidak terlihat baik, aku merasa bahwa kita sama sekali bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata,” ujar Ljungberg.

Martin Keown lalu merespons pernyataan itu dengan menyebut bahwa dirinya sekadar berusaha memperlihatkan kedewasaan, lewat cara berdamai dengan rival lamanya. “Aku cuma ingin jadi sosok yang lebih dewasa.”

Namun, Ljungberg masih bersikeras dengan pandangannya. “Kami tidak perlu minta maaf. Pada hari itu (22 tahun lalu) kami tidak mengecewakan siapa-siapa. Kamu menjadi pemimpin sejati.”

(krs/mrp)

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *